0811 657 6667 donitamdn@gmail.com

Donita Tetap Lembut Walau Sudah Berjam Jam

Satu lagi testimoni datang dari ibu Eva Irvani di Depok tentang Donat Donita Tetap Lembut 

“Padahal gorengnya tadi subuh, baru dimakan sekarang enaak masih lembut. Kalo donut kebanyakan kan dah dingin keras, ini donat donita tetap lembut, kejunya juga enak banget hehe”

Inilah komitmen yang berusaha terus untuk selalu kami jaga. Kami tidak mengatakan bahwa produk kami yang terbaik. Tapi produk berkualitas TIDAK AKAN BOHONG. Terbukti dengan banyaknya testimoni yang masuk tiap harinya dari pelanggan setia DONITA.

Terus… apa yang bikin Donat DONITA tetap lembut sampai NEMPEL di hati..?

Inilah rahasianya kenapa donita tetap lembut… 🙂

DONITA di buat dari bahan-bahan berkualitas. Kandungan kentang yang lebih dominan membuat Donita tetap lembut meski sudah digoreng lama. Selain itu DONITA juga dibuat tanpa bahan pengawet dan MSG.

Kita tahu bahan-bahan tersebut jika di konsumsi secara terus menerus dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan.

Nah, berikut beberapa dampak yang bisa ditimbulkan akibat mengkonsumsi bahan-bahan pengawet yang kami kutip dari situs halosehat.com

JANGKA PENDEK

  • Kesulitan Bernafas. Mengurangi konsumsi makanan berbahan pengawet bisa menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan resiko terhadap penyebab asma.
  • Iritasi Kulit. Bahan pengawet seperti sulfit yang terdapat pada makanan, jika dikonsumsi oleh mereka yang memiliki alergi terhadap sulfit bisa menyebabkan terjadinya iritasi pada kulit. 
  • Infeksi Sistem Pernafasan. Jika bahan pengawet sudah menumpuk di dalam tubuh anak dan menyebar, bisa mengakibatkan terjadinya infeksi pada sistem pernafasan.
  • Diare. Bahan pengawet ini bisa membuat seseorang mengalami diare setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet tersebut.
  • Rasa Terbakar di Tenggorokan. Jika kita mengkonsumsi makanan dengan kandungan boraks atau formalin yang tinggi maka efeknya dapat secara langsung menyebabkan tenggorokan terasa terbakar dan panas.
  • Mual dan Muntah. Keracunan makanan ini bisa juga diakibatkan oleh bahan pengawet seperti yang terdapat pada bahaya boraks atau formalin.
  • Sakit Kepala. Formalin misalnya, jika dikonsumsi dalam jumlah sedikit dan masuk ke dalam tubuh, efek langsungnya bisa membuat seseorang mengalami pusing atau sakit di kepala.
  • Kekurangan Vitamin B1. Bahan pengawet makanan jenis sulfit sifatnya adalah merusak kandungan vitamin B1 yang ada pada makanan. Sedangkan tubuh kita sendiri juga memerlukan vitamin B1.

JANGKA PANJANG

  • Kerusakan Jantung. Banyak penelitian yang membuktikan bahaya bahan pengawet pada makanan yang masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan jaringan-jaringan pada jantung melemah fungsinya.
  • Kerusakan Ginjal. Konsumsi makanan dengan pengawet jenis sodium benzoate ternyata bisa meningkatkan resiko terhadap terjadinya kerusakan pada ginjal.
  • Penyakit Leukimia. Salah satu efek kesehatan fatal dari konsumsi bahan pengawet adalah leukemia atau kanker darah. 
  • Penyakit Diabetes. Jika sangat sering mengkonsumsi produk makanan olahan yang mengandung banyak bahan pengawet maka ini juga bisa menyebabkan diabetes
  • Kanker Otak. Bahaya bahan pengawet pada makanan ini, jika digunakan dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan seseorang menderita penyakit kanker otak. Bahaya dari kanker otak sendiri yang terburuk adalah kematian.
  • Tumor pada Perut dan Liver. Pada beberapa penelitian yang menggunakan tikus sebagai media percobaan, ditemukan bahwa tikus yang terus menerus diberi makan makanan dengan BHT sebagai bahan pengawet, terbentuk tumor di dalam perut dan livernya. Penelitian lanjutan kemudian juga menemukan jika kondisi yang demikian bisa terjadi pula pada manusia.
  • Perubahan Perilaku. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2003, menemukan bahwa 1.873 anak usia sangat muda yang sering mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet mengalami kondisi perilaku yang hiperaktif. Sedangkan pada kasus dimana orang tua yang memberikan anak makanan tidak berpengawet, dilaporkan bahwa anak tersebut tidak mengalami perilaku hiperaktif.

Nah… setelah tahu betapa besar bahayanya makanan berbahan pengawet,

  • Masihkah Anda mau mempertaruhkan kesehatan Anda dengan mengkonsumsinya terus-menerus?
  • Masihkah Anda mau memberikan makanan tersebut untuk keluarga, suami dan anak-anak tercinta?

Pikirkan lagi!

Baca juga :