0811 657 6667 donitamdn@gmail.com

Donita Donat Kentang Beku Omzetnya Lumayan

“Bulat-bulat bolong tengah e…itulah kue donat”, sekelumit lirik lagu anak-anak tahun 1990-an yang dibawakan Joshua membuktikan kue yang satu ini sudah cukup familiar di kalangan masyarakat. Siapa sangka, dari penganan ini pula Renny Wulan Sari sukses dengan Bisnis Donita Donat miliknya yang saat ini sudah mampu mengantongi omzet hingga Rp 240 juta per bulannya. Sangat menggiurkan bukan?

Berbekal hobi membuat kue, Renny menciptakan donita donat aneka rasa dengan kualitas baik dan rasa yang enak. Jika di awal memulai usaha produksi berkisar 100-150 pack dengan 1 pack berisi 8 donat dengan sistem pre-order maka di tahun berikutnya tepatnya di 2014 Renny dibantu suami optimis membuka toko sendiri bermodal Rp 75 juta melihat tingginya permintaan. Donat Donita dijual dalam bentuk siap goreng atau donat beku sehingga tahan di dalam freezer kulkas hingga 3 bulan.

Sementara tanpa freezer hanya bisa bertahan 4 hari karena donat ini diolah tanpa bahan pengawet. Hal ini memudahkan konsumen jika ingin menikmati donita donat kapan saja karena tinggal digoreng. Menurut Renny, ibu-ibu muda yang punya anak TK misalnya juga suka menjadikan donat ini sebagai bekal anaknya karena ringkas dan rasanya pun disukai anak-anak.

Setidaknya hingga saat ini per harinya Renny dan timnya mampu memproduksi sekitar 750 pack donat dengan 10 varian rasa dengan harga mulai dari Rp 27.000 per pack (isi 8 buah donat) dengan rata-rata omzet Rp 240 juta per bulan (tahun 2018). Selain itu juga produk Donita Donat sudah bisa didapatkan di supermarket seperti Carrefour, Transmart, Swalayan Berastagi dan menjadi pilihan menu di Killiney Cafe.

Ditambahkan Renny, reseller adalah salah satu ujung tombak pemasaran donat miliknya. Karenanya ia sangat berterimakasih dengan para reseller yang membuat donat donita sampai ke berbagai daerah di Indonesia.

Lanjutnya, Donita kini sudah tersebar di beberapa kota seperti Banjarmasin, Manado, Aceh, Pekanbaru, Riau, Batam, Bandung, Surabaya, Makasar, Tanjung Pinang, dan kota lainnya dengan lebih dari 400an reseller di setiap kota. “Hampir 90 persen penjualan produk kita via reseller. ini salah satu trik jitu penjualan Donita sejauh ini. Sisanya kita jual di outlet, pusat oleh-oleh dan tersebar di beberapa supermarket,” jelas Renny yang juga sebagai CEO Donita.

Semakin eksis dengan permintaan donat yang kian meningkat pada April 2016 lalu, Donita baru saja membuka cabang pertamanya dan langsung di luar pulau Sumatera, tepatnya di Bekasi. Konsistensi produk, kualitas, dan pelayanan menjadi salah satu kunci produknya bisa diterima konsumen. Setelah masuk ke Bekasi, Donita juga masuk ke 60 outlet Seven Eleven (Sevel) di Jakarta (Sebelum 7 Eleven Tutup).

Minimarket yang sudah banyak dikenal di Jakarta ini menjadi salah satu peningkatan image Donita di pasar. “Harapan saya Donita bisa hadir di setiap kota bahkan juga membuka cabangnya di luar negeri,” ujar Renny bersemangat. Membuka lapangan pekerjaan salah satu impian Renny dan suami.

Hingga saat ini ada sekitar 30an tenaga kerja untuk di kota Medan saja. Tugas tenaga kerja ini mulai dari produksi, pemasaran, keuangan dan tenaga kurir. Menanamkan nilai saling percaya dan disiplin kepada karyawan membuat mereka saling memiliki satu sama lain. Ke depan Renny menargetkan jumlah penjualannya mencapai 1000 pack donita donat per hari.

Baca juga : Donita ingin memajukan UKM Berpotensi di Medan