Sejak Bumbu Dapur Dikenal Manusia
Bumbu dapur adalah bahan-bahan alami yang ditujukan sebagai penyedap rasa masakan atau makanan. Berdasarkan penelitian arkeologi, manusia sudah mengenal bumbu dapur, setidaknya sekitar 6.100 tahun lalu. Tim peneliti dari Inggris menemukan hidangan zaman purba di sebuah kediaman zaman batu yang berlokasi di Denmark dan Jerman, dan di sana terdapat panci tanah liat yang terdapat jejak sisa ikan, juga jejak sisa bijian garlic mustard yang cukup banyak. Penemuan itu membuktikan bahwa bumbu benar-benar dimasak dan dicampurkan dengan makanan.
Tanaman beraroma yang ditambahkan pada masakan yang bertujuan untuk menyedapkan atau membangkitkan selera makanan. Bumbu memiliki sifat basah, sehingga tidak dapat bertahan atau disimpan lama; lain halnya dengan rempah yang bersifat cenderung kering. Meskipun demikian, istilah bumbu dan rempah sering tumpah tindih dan digunakan secara bergantian. Bumbu juga dapat dimengerti sebagai ramuan dari beberapa macam tanaman. Hal ini disebut sebagai bumbu dasar dan biasanya juga memasukkan unsur rempah di dalamnya. Bumbu dasar terdiri dari beberapa jenis, yakni bumbu dasar putih, bumbu dasar kuning, dan bumbu dasar merah.
Sebelumnya, bumbu seperti jinten, ketumbar, dan kemangi, telah ditemukan di situs penggalian di Eropa Selatan, Timur Tengah, dan India. Namun, penemuan terbaru ini menjadi bukti paling awal bumbu dipakai dalam hidangan. Untuk mengidentifikasi bijian mustard, peneliti mencari phytolith ‘mikrofosil’, pola silika yang menjadi dasar sel tanaman. Meski kecil, kandungan tersebut akan bertahan lama dan bisa terdeteksi lewat mikroskop optikal.
Sejarah Rempah-rempah Hadir di Indonesia
Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia adalah negara penghasil rempah-rempah terbesar di Indonesia. Sudah tidak diragukan lagi diseluruh dunia tentang kualitas yang dihasilkan, karena rempah-rempah asal Indonesia ini sangat memiliki ciri khas. Indonesia memiliki kekayaan alam yang beragam, keberagaman rempah-rempah yang ada di Indonesia juga melekat erat dengan budaya di Indonesia yang beraneka. Setiap daerah yang ada di Indonesia mempunyai ciri khasnya tersendiri, mulai dari aromanya, warna, dan bentuknya. Dari kekayaan rempah-rempah yang ada di Indonesia inilah yang membuat perhatian bangsa portugis untuk datang dan menjajah demi menguasai rempah-rempah yang saat itu ditemui di maluku.
Dari abad ke 16 hingga abad ke 17, bangsa Portugis dan Spanyol memperebutkan penguasaan tanah yang ditumbuhi aneka rempah-rempah yang ada di Maluku dan penjajahan selanjutnya disusul bangsa Belanda pada abad ke 17. Seperti yang sudah kita ketahui, rempah-rempah adalah bahan dagang yang paling berharga yang ada pada masa itu. Bisa kita bayangkan harga jual cengkeh hampir sama dengan harga emas batangan, terdapat banyak sekali rempah khas Indonesia yang menjadi primadona kala itu dan menjadi komoditi utama perdagangan.
Salah satu yang menjadikan rempah-rempah Indonesia menjadi komoditi utama antara lain adalah cengkeh, pala, kayu manis, jahe, dan lada. Kenapa rempah-rempah menjadi sesuatu yang penting? tentu karena banyak sekali manfaat yang bisa didapat, salah satunya pengobatan, kesehatan, dan menghangatkan badan. Sejarah juga mendapat rempah juga sudah digunakan sejak bangsa mesir kuno, jauh sebelum bangsa penjajahan bangsa eropa di abad 16. Dikala itu bangsa Mesir kuno menggunakan rempah kayu manis, cengkeh, dan merica yang biasanya digunakan untuk menghangatkan badan dan juga digunakan untuk menambah cita rasa dalam makanan.
Keberagaman rempah-rempah yang ada di Indonesia menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah Indonesia. Kita sebagai salah satu dari generasi muda yang ada di Indonesia, sudah seharus nya mengetahui dan menjaga kekayaan alam yang menjadi warisan bangsa, yaitu rempah-rempah Indonesia.
Jenis Bumbu Dapur Serta Manfaatnya
- Bawang Merah dan Bawang Putih
Bawang merah dan bawang putih bisa dikatakan sebagai rempah paling populer dan hampir digunakan sebagai bumbu dasar dari berbagai hidangan. Selain memberikan rasa yang lebih gurih, kedua bumbu ini kerap digunakan karena aromanya yang harum ketika ditumis dengan minyak goreng. Selain dimasak bersama kuliner lainnya, bawang merah dan bawang putih kerap digoreng untuk dijadikan bawang goreng sebagai pelengkap hidangan dengan cara ditaburi di atas makanan seperti soto, nasi goreng, bubur ayam, dan makanan lainnya. - Bawang Bombay
Selain bawang merah dan bawang putih, rempah lain yang termasuk dalam bumbu dapur wajib adalah bawang bombay. Bawang bombay memiliki ukuran yang lebih besar dan membulat. Dibandingkan dengan bawang merah dan bawang putih, bawang bombay memiliki harum yang tidak terlalu tajam namun harum.
Selain ditumis, bawang bombay juga biasa disantap dalam kondisi segar sebagai campuran dari salad dan juga bisa disajikan sebagai camilan onion ring dengan menggorengnya dalam balutan tepung. Sama halnya dengan bawang merah dan putih, bawang bombay memiliki dua varian yang dibedakan dari warnanya. Bawang bombay kuning dan bawang bombay merah. - Berbagai Jenis Cabai
Bahan dasar dapur wajib selanjutnya adalah cabai. Karena Indonesia terkenal akan rasa kulinernya yang pedas, ada banyak sekali varian dari bumbu dapur satu ini dengan tingkat pada yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan tingkat pedas paling tinggi, Toppers bisa mencoba menggunakan cabai rawit dan cabai burung, sedangkan cabai keriting bisa jadi pilihan pemberi rasa pedas namun tidak setajam cabai rawit. Biasanya bumbu dapur wajib satu ini diolah dengan cara ditumbuk dan dihaluskan dalam hidangan nusantara. Namun, dalam hidangan yang lebih modern, cabai umumnya hanya diiris sebelum digunakan untuk memasak. Selain digunakan dalam keadaan segar, cabai juga bisa dikeringkan. - Merica
Merica juga dikenal dengan nama lada merupakan bumbu dapur yang memiliki cita rasa pedas dan sedikit pahit. Merica atau lada biasa menjadi bagian dari hidangan khas Indonesia seperti bumbu ayam goreng, sop, dan berbagai hidangan lainnya. Bumbu dapur ini juga tersedia dalam bentuk bubuk untuk digunakan sebagai pelengkap makanan-mu. Lada bubuk ini bisa kamu tabur ke berbagai makanan seperti mie, soto, dan lainnya. - Jahe
Selain terkenal sebagai bahan dasar memasak, bumbu dapur satu ini juga kerap digunakan sebagai obat-obatan. Jahe memiliki cita rasa pedas dan biasa digunakan untuk kuliner bersantan dan juga ditumis. Selain masakan, jahe juga kerap menjadi bahan dalam membuat minuman-minuman hangat seperti wedang jahe.
- Lengkuas
Sekilas bumbu dapur satu ini terlihat seperti jahe, namun lengkuas memiliki cita rasa dan fungsi yang berbeda. Lengkuas umumnya digunakan untuk memasak kuliner bersantan, sayur asam, dan berbagai masakan tumisan. Lengkuas memiliki aroma yang lebih wangi dan rasa pahit keasaman khas rempah-rempah. Di beberapa daerah di Indonesia, bumbu dapur ini dikenal juga dengan nama Laos.
- Serai
Bumbu dapur selanjutnya memiliki fungsi untuk memberikan aroma pada masakan. Berbentuk seperti rumput ilalang, serai atau sereh ini digunakan dengan mengiris atau memarkan bagian bonggol-nya. Selain makanan, serai juga bisa digunakan sebagai bahan untuk membuat minuman-minuman tradisional.
- Kunyit
Jika Toppers sering menikmati kuliner seperti opor dan kari yang berwarna kekuningan, bumbu dapur satu inilah yang memiliki peran dalam memberikan warna tersebut. Rempah-rempah satu ini nggak cuma digunakan untuk memberikan warna tapi juga menghilangkan aroma-aroma tak sedap dari bahan-bahan makanan berbentuk daging baik sapi, ayam, ataupun ikan. Selain itu, bumbu dapur ini juga merupakan bahan dasar yang kerap digunakan dalam membuat jamu tradisional.
- Daun Salam
Jika kebanyakan bumbu dapur sebelumnya merupakan umbi, bumbu dapur selanjutnya berupa daun. Daun salam memiliki fungsi memberikan aroma khas dalam masakan-masakan seperti lodeh, opor, dan berbagai hidangan yang menggunakan santan lainnya. Selain itu, daun salam juga bisa membantumu mengusir aroma-aroma tak sedap dari hidangan seafood. Maka dari itu, daun salam sering menjadi salah satu bumbu pelengkap ikan bakar ataupun pepes ikan.
- Daun Jeruk
Selain daun salam, daun jeruk juga sering digunakan sebagai bumbu dapur untuk memberikan aroma lebih sedap pada hidangan. Daun jeruk yang sering digunakan sebagai bumbu dapur adalah jeruk purut. Sama halnya dengan daun salam, daun jeruk biasanya diiris atau disobek sebelum ditumis atau dimasak bersama bumbu dapur lainnya.
- Ketumbar
Meskipun berasal dari daratan Eropa Selatan, rempah-rempah satu ini merupakan bumbu dapur yang cukup populer digunakan dalam berbagai hidangan tradisional di Indonesia. Ketumbar yang berbentuk bijian ini biasanya akan ditumbuk atau geprek sebelum digunakan untuk memberikan aroma yang sedap dan lembut pada hidangan.
- Kayu Manis
Bumbu dasar dapur lainnya adalah kayu manis yang sebenarnya merupakan kulit kayu yang di dapat dari beberapa jenis spesies pohon Cinnamomum. Selain memberikan aroma manis, bumbu dapur ini juga memberikan rasa segar pada masakan. Selain pada hidangan masakan, bahan dasar ini juga kerap menjadi pelengkap bahan membuat minuman dan juga kue.
- Kemiri
Bumbu dapur selanjutnya adalah kemiri yang juga terkenal sebagai bahan penyubur rambut. Sebelum digunakan Biji kemiri sebelumnya disangrai atau ditumis dengan minyak terlebih dahulu sebelum dicampur kedalam masakan untuk mengentalkan masakan dan juga memberikan rasa gurih pada hidangan.
- Asam Jawa
Sesuai dengan namanya, bumbu dapur ini memiliki fungsi memberikan rasa asam yang segar pada masakan. Asam jawa biasa digunakan pada sayur asam dan juga gado-gado untuk memberikan rasa yang lebih segar.
- Bunga Lawang
Jika kamu ingin memberikan aroma yang lezat pada masakan, bumbu dapur satu ini bisa jadi pilihan pelengkap bumbu masakan. Dikenal juga dengan mana kembang lawang atau “pekak”, bahan dasar ini nggak cuma terkenal sebagai pelengkap bumbu masakan nusantara tapi juga di berbagai negara lainnya di Asia. Namun, perlu diingat bahwa cita rasa dari bumbu dapur ini adalah pahit sehingga penggunaanya haruslah sesuai takaran agar nggak merusak cita rasa asli dari kuliner yang sedang kamu masak.
- Pala
Pala merupakan bumbu dapur yang memiliki cita rasa menyerupai merica namun dengan aroma yang lebih sedap. Bumbu dapur ini berasal dari kepulauan sekitar Maluku dan kerap digunakan dalam hidangan-hidangan berkuah. Karena rasa dan aromanya yang sangat kuat, penggunaannya haruslah sangat ditakar.
- Kapulaga
Bahan dasar dapur selanjutnya adalah Kapulaga yang merupakan penyedap rasa alami yang biasanya banyak ditemukan dalam berbagai kuliner khas padang. Kapulaga juga sering ditemukan sebagai bahan membuat jamu karena memiliki berbagai khasiat kesehatan seperti manfaat analgesik dan juga baik untuk menutrisi tulang.
- Cengkeh
Bumbu dasar dapur terakhir adalah cengkeh yang merupakan rempah asli Indonesia yang sangat populer akan khasiatnya memberikan aroma dan rasa yang lebih sedap pada masakan. Saking banyak yang menyukai aromanya, minyak ekstrak cengkeh kerap menjadi bahan tambahan dalam membuat parfume, lho. Bumbu dapur ini biasa digunakan untuk hidangan berkuah dan populer digunakan pada hidangan India dan juga Timur Tengah.
- Kencur
Satu kerabat dengan kunyit, kencur (Kaempferia galanga) merupakan tumbuhan temu-temuan yang banyak dimanfaatkan sebagai tonikum dan stimulan yang aman. Karenanya, kencur sering dijadikan salah satu menu jamu gendong, diracik bersama beras yang telah dihaluskan, jamu ini bernama beras kencur. Pemakaian kencur pada beberapa makanan Nusantara, dipercaya memberikan efek positif pada tubuh (tonikum), seperti menambah nafsu makan, mengobati infeksi dan peradangan dalam, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah penyakit kanker, memberikan sensasi ketenangan (stimulan) dan banyak mengandung mineral dan vitamin
- Jeruk Nipis
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan jenis rempah berupa buah berwarna hijau kekuningan kecil dan berasa asam segar dan harum. Daging buah berwarna putih kehijauan, sangat asam dan mengandung banyak vitamin C dan asam sitrat serta minyak atsiri. Jeruk nipis biasanya diberikan pada makanan berkuah agar memberi cita rasa segar dan harum. Caranya, jeruk nipis dibelah dua dan diperas airnya saja. Selain membuat makanan lebih enak, rempah-rempah ini juga berguna untuk menurunkan berat badan, memperlancar pencernaan, baik untuk kulit dan mencegah kanker.
- Jeruk Purut
Satu lagi tumbuhan dari keluarga jeruk-jerukan (Rutaceae) yang dapat dijadikan rempah-rempah, jeruk purut (Citrus x hystrix). Tanaman yang mampu tumbuh setinggi 12 meter ini, sering dimanfaatkan buahnya sebagai campuran minuman dan daunnya digunakan sebagai rempah-rempah masakan. Dalam dunia kuliner, buahnya lime yang masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan. Daunnya juga banyak dipakai sebagai pengharum, misalnya dicampurkan pada bumbu pecel, gado-gado atau rempeyek.
- Kepayang
Kepayang atau keluak (Pangium edule) dihasilkan dari pohon bersuku Achariaceae dan telah banyak dijadikan rempah masakan atau bahan makanan di Nusantara. Misalnya, di jawa, keluak dipakai sebagai bumbu dapur masakan yang memberi warna hitam pada rawon, brongkos serta sup konro sedangkan di tanah sunda, keluak atau picung ini dijadikan tumisan sedap. Walaupun bikin makanan sedap, bila mentah, bijinya sangat beracun karena mengandung asam sianida dalam konsentrasi tinggi, dan bila dimakan dalam jumlah tertentu menyebabkan mabuk. Bijinya aman diolah bila telah direbus dan direndam terlebih dahulu.
- Jintan
Jintan (Trachyspermum roxburghianum) merupakan tumbuhan dari keluarga adas-adasan yang bijinya dapat digunakan untuk rempah dan obat-obatan. Meski memiliki rasa yang sedikit pahit, jintan memiliki khasiat alami sebagai tonikum, misal untuk sistem pencernaan, mengobati peradangan dan mampu meningkatkan jumlah ASI serta membunuh sel kanker. Biji Jintan awalnya hanya ditemukan pada masakan India, namun sejak perdagangan masa lampau menyebar hingga ke Asia tenggara dan menyatu dalam kuliner Nusantara. Jenis rempah ini biasanya digunakan pada makanan berkuah, seperti kari, sup, dan gulai.
- Wijen
Wijen (Sesamum indicum) dihasilkan dari tumbuhan berbunga dalam keluarga Pedaliaceae. Walaupun berasal dari Afrika utara, wijen banyak dibudidayakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia karena banyak manfaatnya. Salah satu manfaat utama wijen yakni sebagai sumber minyak nabati. yang diekstraksi bijinya. Bijinya berbentuk seperti alpukat, kecil, berwarna putih, kuning, coklat, merah muda atau hitam. Jenis rempah ini sering digunakan sebagai topping pada makanan, misalnya onde-onde, roti dan lain-lain.
- Saffron
Saffron atau kuma-kuma merupakan jenis rempah yang berupa tangkai putik berwarna merah yang diambil dari bunga (Crocus Sativus) ‘sejenis bunga pacar’ yang tumbuh subur di wilayah mediterania dan Asia barat, seperti Yunani dan Iran. Bunga saffron memiliki tiga kepala putik (stigma), yang letaknya terselip diantara daun buah. Bagian tangkai putik yang menghubungkan stigma dengan bagian bunga paling dalam sering dikeringkan dan disebut saffron. Saffron sering digunakan sebagai bumbu masakan mewah di beberapa negara dan bahan pewarna makanan.
Jenis rempah ini memiliki ciri khas rasa yang sedikit pahit dan berbau harum seperti rumput kering dan bersifat antiseptik, dikarenakan kandungan kimia bernama ‘picrocrocin’ dan ‘safranal’. Kedua zat inilah yang memberi warna kuning keemasan pada makanan. Warna kuning ini sangat dicari oleh banyak juru masak profesional. Selain memberi kesan makanan lebih cantik, warna ini juga dikenal sangat bermanfaat bagi tubuh, karena dapat menyangkal berbagai macam penyakit. - Adas
Adas telah lama dikenal sebagai tanaman bumbu sekaligus tumbuhan obat. Sebagai bumbu, adas memberi cita rasa panas dan hangat pada masakan dan sebagai obat, adas digunakan sebagai komponen penting dalam pembuatan minyak telon. Walaupun tanaman adas berasal dari Timur tengah, namun sekarang adas banyak ditanam di beberapa Negara lainnya, termasuk Indonesia. Jenis rempah ini memiliki bau yang harum dengan tinggi tanaman sekitar 50 cm-200 cm, berwarna hijau terang dan tegak.
- Andaliman
Andaliman merupakan bumbu masak khas Asia yang berasal dari kulit luar buah beberapa tumbuhan dari keluarga jeruk-jerukan (Rutaceae). Jenis rempah ini dapat dijumpai dalam kuliner Batak, sehingga orang di luar daerah mengenalnya sebagai “merica batak”. Masakan khas batak seperti arsik dan saksang memerlukan andaliman sebagai bumbu yang tak tergantikan. Andaliman memiliki aroma seperti buah jeruk yang lembut namun “menggigit sehingga menimbulkan sensasi kelu atau mati rasa di lidah (meskipun tidak sepedas cabe atau lada).
Rasa kelu atau “baal” di lidah ini disebabkan adanya kandungan hydroxy-alpha-sanshool pada rempah tersebut. Selain dalam masakan Batak, penggunaan andaliman dipergunakan dalam masakan di beberapa Asia timur dan selatan, seperti India.
- Vanili
Vanili (Vanilla planifolia) merupakan tanaman dari keluarga anggrek-anggrekan (Orchidaceae) yang diambil buahnya untuk dijadikan bubuk vanili. Bubuk ini biasa dijadikan pengharum berbagai jenis makanan dan minuman. Walaupun tanaman vanilla pertama kali ditemukan di Meksiko, namun Indonesia sendiri turut membudidayakan jenis rempah yang tergolong mahal ini. Di dalam negeri, harga vanila berkisar 650 ribu rupiah per kilogramnya, namun untuk pasar ekspor dengan vanilla kualitas terbaik, dibanderol sekitar 9,8 juta per kilogramnya.
- Kemukus
Kemukus (Piper cubeba) merupakan tanaman yang tergolong keluarga sirih sirihan (Piperaceae), yang ditanam untuk diambil buah dan minyak atsirinya. Tanaman endemik Jawa dan Sumatera ini sangat terkenal di dunia sebagai Java pepper atau lada jawa untuk digunakan sebagai rempah bernama black pepper. Buah kemukus umumnya dipanen sebelum masak kemudian dikeringkan. Kemukus sering dijual dalam bentuk buah kering yang masih memiliki tangkai, sehingga sering disebut sebagai merica berekor (tailed pepper). Biji kemukus berwarna putih kusam, keras dan berminyak.
Kegunaan penting kemukus adalah sebagai penyedap makanan dan sebagai sumber minyak atsiri. Tidak hanya untuk makanan, kemukus biasanya juga digunakan untuk bahan utama kosmetik, farmasi, obat-obatan, makanan dan parfum. Karena manfaatnya banyak, jenis rempah ini banyak diekspor keluar negeri seperti ke Eropa, Jepang, dan negara lainnya. Di dalam negeri harganya kisaran 40 ribu per kilogram, namun jika sudah masuk pasar ekspor harganya berkali-kali lipat, apalagi dijual dalam bentuk minyak atau bubuk.
Tips Menyimpan Bumbu Dapur Berdasarkan Jenisnya
1. Bumbu Dapur Berbentuk Dedaunan Segar
Bumbu dapur dan rempah berbentuk dedaunan seperti kemangi, rosemary, atau mint memang tidak tahan terlalu lama. Makanya, bahan-bahan alami ini sebisa mungkin diolah langsung dalam masakan. Namun, kamu juga bisa tetap menjaga kesegaran bumbu dan rempah daun dengan mengikuti beberapa langkah berikut :
- Potong bumbu dapur dan rempah sekitar 1- 1,5 cm dari batangnya
- Masukan bumbu dapur dan rempah tersebut ke dalam toples atau gelas berisi air, sehingga bagian bawah batangnya terendam air.
- Tutupi bagian daunnya dengan plastik.
- Simpan bumbu dapur dan rempah daun tersebut dalam kulkas. Ganti airnya setiap dua hari sekali.
Bila disimpan dengan langkah di atas, bumbu dapur berupa daun segar bisa bertahan hingga lima hari. Bumbu yang telah layu juga bisa dibuat segar kembali dengan cara direndam dalam air es selama beberapa menit. Setelah dikeringkan, bungkus daun tersebut dengan handuk dan simpan di kulkas dalam sebuah kantong plastik. Bumbu dapur dan rempah daun tersebut akan kembali segar selama beberapa jam.
2. Bumbu Dapur dan Rempah Kering
Bumbu dapur dan rempah kering seperti merica atau pala biasanya tahan lebih lama saat disimpan. Tapi agar bumbu kering tidak mudah menggumpal serta rasa dan aromanya terjaga, cobalah lakukan beberapa tips berikut :
- Simpan bumbu dapur dan rempah kering dalam wadah yang tertutup rapat dan kedap udara. Sebaiknya, simpan juga bumbu kering di tempat gelap yang terhindar dari sinar matahari langsung seperti laci atau lemari dapur.
- Jauhkan bumbu dapur dan rempah kering dari panas dan kelembaban berlebih. Karena itu, jangan letakkan wadah penyimpan bumbu dapur kering di dekat kompor, tempat pencuci piring, atau dalam kulkas.
- Catat dan tempel tanggal pembelian bumbu dapur dan rempah kering pada kemasannya. Hal ini untuk menghindari pemakaian bumbu yang sudah terlalu lama disimpan.
3. Bumbu Dapur dan Rempah Segar
Bumbu dapur dan rempah segar seperti bawang, cabai, atau kunyit memiliki risiko mudah busuk dan berjamur jika tidak disimpan dengan benar. Agar kesegarannya terjaga, bumbu dapur dan rempah segar sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan kedap udara. Langkah ini sangat penting agar bumbu dapur dan rempah tidak dihinggapi serangga. Dengan penyimpanan yang benar, bumbu dapur segar juga tidak mudah berjamur atau bertunas sehingga dapat disimpan lebih lama.
4. Bumbu Halus
Untuk menghemat waktu memasak, kamu tentu seringkali menyimpan bumbu dapur dan rempah yang telah dihaluskan. Langkah ini boleh-boleh saja dilakukan, asalkan kamu tahu bagaimana cara menyimpan bumbu halus agar tetap segar dan tidak basi. Menggunakan toples kaca yang disimpan dalam kulkas merupakan cara terbaik untuk menyimpan bumbu dapur yang telah dihaluskan. Agar lebih awet, bumbu halus sebaiknya juga ditumis setengah matang terlebih dahulu dengan sedikit minyak sebelum disimpan di dalam kulkas.
Dengan cara penyimpanan yang tepat, bumbu dapur dan rempah bisa terjaga kesegarannya dan bertahan lebih lama. Kabar baiknya, menyimpan bumbu dapur di era sekarang bisa dilakukan dengan lebih mudah dan praktis. Sebab, sudah ada alternatif bumbu dapur instan yang banyak dijual di pasaran. Namun, pastikan kamu memilih bumbu dapur instan sehat yang tidak mengandung pengawet, pewarna, maupun bahan kimia berbahaya lain.
Perbedaan Bumbu Dengan Rempah
- Bumbu
Bumbu cenderung basah dan tidak tahan lama, sebetulnya untuk membedakan keduanya itu gampang banget. Bumbu atau herbs adalah tanaman aromatik. Bentuknya biasanya cenderung segar cenderung basah. Sehingga, jangka waktu penyimpanannya tidak lama. Adapun yang termasuk dalam bumbu misalnya cabai, serai, daun jeruk, daun thyme, dan daun mint. - Rempah-rempah
Jika bumbu berasal daun tanaman aromatik yang biasanya digunakan masih dalam bentuk segar, rempah-rempah kebalikannya. Rempah cenderung kering dan yang digunakan adalah bagian biji, akar atau kulit kayunya. Rempah digunakan dalam berbagai makanan, minuman, dan obat-obatan. Selain itu, rempah juga dapat memberikan warna, rasa, dan bau pada makanan. Yang termasuk dalam rempah antara lain cengkeh, kayu manis, lada, kapulaga, dan pala. Sementara daun salam, basil, oregano, vanila, dan yang sejenis termasuk dalam golongan bumbu.
Resep Bumbu Rendang
Bahan-bahan :
- 3 lembar daun kunyit
- 500 ml santan kental
- ½ liter santan cair
- 3 cm lengkuas
- 300 gr daging (paha sapi)
- 2 bgt serai
Bahan bumbu halus :
- 4 sdt garam
- 2 sdt gula pasir
- 16 butir bawang merah
- 1 sdt ketumbar
- 4 siung bawang putih
- 5 buah cabai merah
- 1 sdt merica bubuk
- 5 butir kemiri
- 20 buah cabai merah keriting
- 5 cm jahe
Langkah membuat bumbu rendang :
- Nyalakan kompor, lalu masukkan santan encer.
- Masukkan lengkuas, daun kunyit, serai, dan bumbu halus sambil terus diaduk hingga mendidih.
- Masukkan daging sapi ke dalam larutan santan
- Aduk perlahan hingga daging empuk dan kuahnya menjadi kental
- Kemudian tuang santan kelapa kental lalu masak dengan api kecil
- Terus diaduk hingga kuah menyusut, mengental, dan berminyak.
- Rendang siap disajikan .
Resep Gulai Ikan Nila
Bahan-bahan :
- 1 ekor ikan nila merah
Bahan bumbu halus :
- 3 siung bawang putih
- 6 siung bawang merah
- 2 cm lengkuas
- 1 cm kunyit
- 3 butir kemiri
Bahan Pelengkap :
- 6 lembar daun jeruk
- 2 buah asam kandis
- 20 lembar daun kemangi
- 1 cm jahe
- 1 batang serai
- 1 lembar daun salam
- 1 buah tomat, potong-potong
- 100 g nanas, potong-potong
- 1 sdt gula
- 1 sdt garam
- 500 ml santan
- 4 butir cabe merah, potong-potong
- 10 buah cabe rawit
Cara Membuat :
- Bersihkan ikan nila hingga semua nya bersih.
- Baluri dengan air perasan jeruk nipis, sisihkan
- Tumis bumbu halus hingga wangi, tambahkan daun salam, serai, daun jeruk, dan asam kandis.
- Masukkan gula dan garam, tambahkan santan, iris cabai merah dan cabai rawit lalu didihkan.
- Lalu masukkan ikan hingga tekstur ikan hampir lunak
- Tambahkan irisan tomat, nanas, dan daun kemangi.
- Didihkan sebentar, lalu angkat.
- Gulai ikan nila siap disajikan.
Bumbu Rujak Ikan Nila
Bahan bumbu :
- 1 batang serai
- 3 lembar daun jeruk
- 1 ruas laos
- Cabai rawit
- Cabai merah
- Kunyit
- Jahe
- Bawang merah
- Bawang putih
- Kemiri
- Lada Putih
Soto Ayam
Bahan bumbu :
- Bawang merah
- Bawang putih
- Buah kemiri
- Jahe
- Kunyit
- Lengkuas
- Lada butir
Semur Ayam
Bahan bumbu:
- Cabai merah keriting
- Bawang merah
- Bawang Putih
- Kemiri
- Jahe
- Tomat
- Lengkuas
- Daun salam
- Lada Putih
Sayur Asam Desa
Bahan bumbu :
- Cabai rawit
- Bawang merah
- Bawang Putih
- Cabai merah
- Air asam jawa
- Buah asam jawa
- Kemiri
- Lengkuas
- Daun salam
Sayur Tauco
Bahan bumbu :
- Bawang merah
- Bawang Putih
- Daun salam
- Lengkuas
- Cabai rawit merah
Sayur Sup Ayam
Bahan bumbu :
- Merica bubuk
- Bawang Merah
- Bawang putih
- Kemiri
Bumbu Pepes Ikan
Bahan-bahan :
- Bawang merah
- Bawang putih
- Kemiri
- Kunyit
- Cabai rawit
- Cabai merah
- Daun salam
- Laos
- serai
- Daun kemangi
Bumbu Sayur Bobor
Bahan-bahan :
- Bawang merah
- Bawang putih
- Ketumbar
- Kencur
- Kemiri
- Lengkuas
- Daun salam
Bumbu Gado-gado
Bahan-bahan :
- Cabai merah keriting
- Bawang putih
- Terasi bakar
- Kencur
- Asam jawa
- Daun jeruk
Bumbu Nasi Goreng
Bahan-bahan :
- Bawang merah
- Bawang Putih
- Cabai merah keriting
- Daun bawang ( bahan taburan)